Lalu Nabi mengutus Ali Bin Abu Thalib pergi ke telaga Dzarwan dan mengambil benda itu. Begitu Ali menemukan benda itu dan melepaskan rambut Nabi yang terikat di sikat, nabi langsung merasa lega dan sem,buh seperti sedia kala.. Setelah kejadian yang menimpa Nabi Muhammad tersebut, lalu Allah Subhanallahu ta'ala menurunkan Surat Al-Falaq dan An-Nas agar di gunakan manusia untuk melindungi diri dari sihir atau santet.
Di sebuah daerah terpencil, seorang Imam bernama Insan sedang melakukan ritual sihir dengan tujuan untuk menyantet seseoranhg. Ada foto, paku dan media-media sihir lain dari binatang yang di bunuh dengan sadis, seperti babi, ayam, dll.
Aznur dan kawannya datang untuk bertemun pak Insan. Mereka menunggu dengan was-was dan harap-harap cemas. Teman Aznur melihat sebuah foto dan memberi tahu Aznur. Aznur melihat ke arah foto itu dengan kekaguman.
Teman Aznur terlihat cemas, "apa sebenarnya yang ingin kamu lakukan? Ini perbuatan dosa!!"
Pelayan pak Insan muncul dan mengulurkan kerudung kearah keduanya, "pakai ini! Imam Insan sedang menunggu kalian."
Aznur dan temannya menurut. Lalu pelayan imam Insan mengantar keduanya kesebuah kamar. Di kamar itu telah menunggu iman Insan. begitu Aznur dan temanya duduk di depan imam Insan, si imam menyuruh keduanya membaca Al-Fatihah. Sang imam pun ikut berdoa, membaca Bismillah dan memohon agar di mudahkan, tidak dipersulit. Dan semua urusannya di sempurnakan dengan kebaikan.
Setelah itu Imam Insan membaca doa sambil mengambil arang yang terbakar dengan tangannya dan memasukanya kedalam baskom yang berisi air. Asap mengepul dari arah yang tercelup air. Di depan baskom itu, iman Insan berkata, "wahai Makhluk yang di cipta dari api, yang memiliki kepandaian dan kebijaksanaan. Dengarlah doa dari kami semua..."
Imam melihat rambut Aznur keluar dari kerudungnya. Iman menyuruh Aznur menutupi rambutnya. Aznur menurut.
Imam Insan bertanya, "siapa namamu?"
Aznur memberitahu namanya.
Imam bertanya lagi, "apa tujuanmu datang kesini?"
Aznur menjawab, "saya..cuma ingin bertanya tentang seorang lelaki. Apakah dia mau kawin dengan saya atau tidak.."
"Siapa nama lelaki itu?" tanya pak Insan.
"Kudret."
"Dia sayang pada kamu?"
Aznur menggeleng.
"Dia kenal kamu?"
Aznur mengangguk, "dia sepupu saya. Boleh kah Kudret kawin dengan saya, pak? Jawab 'ya' atau 'tidak'. Setelah itu saya tidak akan bertanya lagi."
Imam Insan bicara pada baskom berisi air dan arang. Air dalam baskom bergejolak. Imam Insan berkata, "dia sendiri yang akan menjawabnya."
Iman Insan menatap teman Aznur.
"Aznur.." panggil temannya. Aznur melirik takut-taakut kearah temannya. Teman Aznur terlihat membelakangi Aznur dengan kepala tertutup tudung. Dia berkata dengan suara aneh, "Kudret adalah anak bibi mu. Dia bukan suami yang sesuai untuk kamu. Kudret tak kan memberimu anak. Dia sangat kejam. Dia akan menghancurkan mu!"
Teman Aznur berbalik menatap Aznur dengan wajah menyeramkan. Aznur berteriak kaget. Teman Aznur berkata dengan mata yang melotot seolah hendak lepas dari kelopaknya, "dia hanya akan mendatangkan masalah!"
Imam Insan pun terlihat kaget. Dia cepat cepat menyela, memperingatkan Aznur, "Nak! Jauhi Kudret! Dialah penyebab kematianmu!" Bersambung
Sinopsis Siccin 1 bag 2